Sabtu, 11 Mei 2013

11513 - Movie(s)

Hai

Hari ini, gue bakal ngasih tau film apa yang wajib kalian tonton! Wohoo!

Wow.
1. THE HUNGER GAMES

Pertama gue liat Hunger Games itu di Fox Movies Premium. Iya, gue telat nontonnya. HAHAHA. Pas nonton film ini, gue kayak love at the first sight gitu (wow). Pertama-tamanya emang ngebosenin, tapi lama-lama.. SERU BANGET WOW OH YEAH. Film ini diangkat dari Novel karya Suzanne Collins. Btw, 22 September nanti bakal ada lanjutannya loh, Catching Fire.





2. IRON MAN 3
Siapa sih yang ga suka sama film ini. Filmnya keren banget! Visual effectnya juga! :O





3. CINTA BRONTOSAURUS

Tonton aja deh.. Ga bisa dijelasin. HAHAH











4. OBLIVION

Filmnya Tom Cruise nih, gais! Kalian tau sendiri kan kalo filmnya Tom Cruise itu hampir semuanya keren. Mission Impossible lah, inilah, itulah, pasti keren. Nah, yang ini juga nih!








5. PERAHU KERTAS

Wew, film Indonesia nih. Film ini juga diangkat dari novel karya Dee. Tapi, ga tau kenapa gue lebih suka novelnya daripada filmnya. Tapi filmya juga bagus kok!








Dan masih banyak lagi..

S.

Still the Same pt 2

Ya, tidak salah lagi. Lelaki itu adalah orang yang aku lihat saat kerja kemarin. Theo.

Setelah mengenalkan dirinya di depan kelas, Theo pun langsung duduk di mejanya semula -- Well, meja favoritku. Ms. Jennel, guru ekonomi kami, langsung melanjutkan pelajarannya. Bisa dibilang bahwa pelajaran Ekonomi adalah pelajaran yang aku benci. Aku tahu ekonomi itu penting, hanya saja aku tidak suka dengan gurunya. Pernah waktu itu angkatanku 90% remedial karena apa yang ada di kertas soal kami, tidak pernah dia ajarkan. Selain itu, berbeda dengan guru lainnya yang selalu mengintari kelas untuk menanyakan apakah kami bisa atau tidak, Ms. Jennel hanya duduk di kursinya yang terlihat nyaman. Sekarang aku mengerti mengapa saat aku masih bersekolah di Indonesia dulu, kursi gurunya hanya terbuat dari kayu, seperti kami, murid-muridnya. Bosan. Itulah yang aku rasakan. Tidak ada Danisa -- Well, dia adalah sahabatku disini -- karena dia sakit, pelajaran ekonomi, dan Theo yang selalu melihatku. Theo.. yang selalu melihatku. Ah, aku tidak suka dilihat seperti ini. Apakah ada yang salah denganku?

Bel pindah pelajaran pun berbunyi. Kami semua langsung keluar kelas setelah Ms. Jennel keluar. Aku langsung membereskan kertas-kertas di depanku yang masih kosong. Ya, kami tidak mencatat hari ini karena tadi kami hanya mendengarkan Ms. Jennel bercerita tentang pengalamannya mengajar di sini. Itu selalu dilakukannya setiap waktu. Entah pengalamannya, anak-anaknya, kucingnya yang pernah hilang, masa-masa SDnya, ketakutannya terhadap badut, dan masih banyak lagi. 

Pelajaranku berikutnya adalah Fisika. Pelajaran kesukaanku! Tetapi sebelum masuk ke ruang fisika -- yang jaraknya hanya 3 kelas dari sini -- aku menaruh buku-buku di lokerku. Ketika tiba-tiba..

"Ups.. Sorry ya. Tadi lo diliatin loh sama Theo. Terus menerus. Hahah. Em.. Danisa mana?"

"Dia sakit." Ucapku, ketus.

"Oh, jadi ga punya temen dong sekarang? Udah ya gue masuk kelas dulu. Bye, Ms. Beautiful! Haha"

Ya, itu adalah suara Megan. Dia 'teman'ku saat SMP dulu. Dia selalu berbuat seperti itu kepadaku. Kasar, meremekanku, mengejekku, dan masih banyak lagi kelakuan yang 'tidak baik'nya kepadaku. Dan ketika dia memanggilku "Ms. Beautiful" itu karena aku pernah menang polling cewek ter-cantik seangkatan, dan dia seperti tidak suka karenanya.

_________________________________________________________________________________

"Love means never having to say you’re sorry."
____________________________________________________________________________________________________

Jumat, 10 Mei 2013

Still the Same pt. 1

"Bonjour!" 

"Bonjour!"
*Bonjour = halo

"Je m'appele Freya. Tu t'appelles comment?"
*Namaku Freya. Namamu siapa?

"Je m'appele Theo." *Namaku Theo. Ucap lelaki di depanku ini sambil tersenyum, membuat lesung pipitnya terlihat. Aku menebak usia dia adalah seumuranku. Aku melihat mata orang yang sudah lama kukenal di matanya. Entah ini kebetulan atau tidak, tapi aku merasakannya.

"Theo? Je te connais?" *Theo? Sepertinya aku mengenalimu. Ucapku dengan ragu.

"Hahaha." Dia hanya membalasnya dengan ketawa, dan aku benci itu. Bayangkan saja, kalian sedang bertanya, lalu orang yang kalian tanya hanya tertwa. Kita tidak tahu apa yang tersirat dari tawa itu, kan? Aku bahkan tidak tahu apa yang lucu dari ucapanku tadi.

"Tu habites oὑ?" *Kamu tinggal dimana? Tanyaku

"J' habite à Paris" *Aku tinggal di Paris

"Puis, tu as quel âge?" *Selanjutnya, umur kamu berapa?

"J'ai 15 ans" *Umurku 15 tahun

"Um.. Quelle est ta nationalitè?" *Apa kebangsaanmu?

"Je suis Indonèsien. Je vais en france pour étudier." *Aku orang Indonesia. Aku kesini untuk belajar. Ucapnya. Ya, dua kemiripan lagi selain mata dan matanya. Tapi, aku masih bisa menyebutnya kebetulan, kan?

"Je suis Indonèsien aussi! Alors tu es lycéen?" *Aku juga orang Indonesia! Kamu pelajar?

"Oui, je suis lycéen." *Iya, aku pelajar.

"Je peux regarder ton passport?" *Bolehkan aku melihat passportmu?

"Voilà" *Silahkan. Ucapnya sambil memberi passport berwarna hijau. Hijau. Ya, sudah jelas ini adalah passport Indonesia

"Merci. The report's done." *Terima kasih. Laporannya sudah selesai. Ucapku tersenyum -- mungkin ini adalah senyuman pertama yang aku berikan kepadanya.

"De rien. Au revoir!" *Terima kasih kembali. Bye! Ucap lelaki yang berada di depanku ini sambil merapikan tasnya. Sebagaimana kewajibanku, aku pun memberinya kunci no. 3012.

"Au revoir!" *Bye! Aku pun memberikan senyuman - entah apa yang membuat ku tersenyum bahkan, dia sudah pergi.

Perasaan aneh itu datang lagi, perasaan yang dulu pernah aku rasakan, perasaan yang bisa membuat jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya, perasaan yang bisa menghidupkan kupu - kupu yang sudah mati terlalu lama di perutnya, perasaan yang biasa dia rasakan saat bertemu dengan kakak kelas SMPnya dulu, Theo Geoffano.

Aku bahkan menemukan kemiripan antara mereka berdua -- kakak kelasku dengan lelaki yang baru aku lihat tadi. Sikapnya yang dingin, matanya, kata-katanya yang khas dengan brittish accentnya -- kakak kelasku itu memang blaster. Ayahnya adalah orang Indonesia, mungkin accentnya itu dia miliki dari ibunya yang memang brittish - bahkan cara jalannya pun sama, menyeret. Yang aku tahu, saat kelas 7, dia mematahkan kakinya atau lebih tepat betisnya, saat sedang bermain bola bersama temannya. Kejadian itu membuatnya harus istirahat selama 1 bulan. Waktu yang cukup lama untukku atau mungkin juga menurutnya.

Keesokan harinya, aku bangun pagi untuk menjalankan kewajiban anak 14 tahun, yaitu sekolah. Aku bersekolah di Douze Ecole yang berada 23 meter dari rumahku, dan  30 meter dari tempat kerjaku. Sebenarnya aku tidak diperbolehkan bekerja. Bayangkan saja, aku hanya berusia 14 tahun. Mamaku berkata bahwa bekerja seharusnya dilakukan oleh dirinya, bukan aku. Tapi setelah meminta dan memohon kepadaku yang juga tinggal disini hanya bersamaku, aku diperbolehkan. Tapi, seperti yang sudah aku duga sebelumnya. Ya, mamaku meminta perjanjian dariku bahwa dalam sebulan, aku hanya diperbolehkan mengambil 10 shift  -- 1 shift adalah 1 jam -- yang berarti hanya 2 hari dalam seminggu. Setidaknya, aku tetap senang diperbolehkan bekerja membantu mamaku.

Sekolahku memang tidak terlalu besar, tapi aku nyaman bersekolah disini, teman - teman, fasilitasnya ang cukup memadai. Beberapa orang menyapaku di lorong menuju kelas pertamaku, Ekonomi. Saat aku sampai disana, aku melihat ada lelaki duduk di meja tempat favoritku. Apakah dia tidak tahu kalau semua orang tidak duduk disitu karena mereka tahu itu adalah meja favoritku. Ya, aku tidak tahu mengapa, tapi mereka selalu mengosongkan meja ini hanya untukku. Dan lelaki itu sedang mengobrol dengan Ivant, yang membuatku terpaksa mencari meja lagi. Setelah aku lihat lagi, muka lelaki itu pernah aku lihat sebelumnya entah dimana. Aku lupa.
________________________________________________________________________________________


"Too much love will kill you"

____________________________________________________________________________________________________

Kamis, 09 Mei 2013

Still the Same

Hai!

Hari Kamis kapan gituu gue dikasih tugas sama Mademoiselle Ida ( Guru B. Prancis ). Tugasnya tuh suruh ngebuat cerita. Awalnya gue males-malesan disuruh bikin ginian, tapi lama lama... ketagihan, rasanya pengen nulis terus. Dan lo harus tau kalo semua temen eskul gue.. kayak nulis fanfic. Dramatis, melankolis. Yey

Jadi, mulai besok, gue bakalan nulis cerita itu. Judulnya? Still the Same.
Staytune yaa!

S.