Sabtu, 11 Mei 2013

Still the Same pt 2

Ya, tidak salah lagi. Lelaki itu adalah orang yang aku lihat saat kerja kemarin. Theo.

Setelah mengenalkan dirinya di depan kelas, Theo pun langsung duduk di mejanya semula -- Well, meja favoritku. Ms. Jennel, guru ekonomi kami, langsung melanjutkan pelajarannya. Bisa dibilang bahwa pelajaran Ekonomi adalah pelajaran yang aku benci. Aku tahu ekonomi itu penting, hanya saja aku tidak suka dengan gurunya. Pernah waktu itu angkatanku 90% remedial karena apa yang ada di kertas soal kami, tidak pernah dia ajarkan. Selain itu, berbeda dengan guru lainnya yang selalu mengintari kelas untuk menanyakan apakah kami bisa atau tidak, Ms. Jennel hanya duduk di kursinya yang terlihat nyaman. Sekarang aku mengerti mengapa saat aku masih bersekolah di Indonesia dulu, kursi gurunya hanya terbuat dari kayu, seperti kami, murid-muridnya. Bosan. Itulah yang aku rasakan. Tidak ada Danisa -- Well, dia adalah sahabatku disini -- karena dia sakit, pelajaran ekonomi, dan Theo yang selalu melihatku. Theo.. yang selalu melihatku. Ah, aku tidak suka dilihat seperti ini. Apakah ada yang salah denganku?

Bel pindah pelajaran pun berbunyi. Kami semua langsung keluar kelas setelah Ms. Jennel keluar. Aku langsung membereskan kertas-kertas di depanku yang masih kosong. Ya, kami tidak mencatat hari ini karena tadi kami hanya mendengarkan Ms. Jennel bercerita tentang pengalamannya mengajar di sini. Itu selalu dilakukannya setiap waktu. Entah pengalamannya, anak-anaknya, kucingnya yang pernah hilang, masa-masa SDnya, ketakutannya terhadap badut, dan masih banyak lagi. 

Pelajaranku berikutnya adalah Fisika. Pelajaran kesukaanku! Tetapi sebelum masuk ke ruang fisika -- yang jaraknya hanya 3 kelas dari sini -- aku menaruh buku-buku di lokerku. Ketika tiba-tiba..

"Ups.. Sorry ya. Tadi lo diliatin loh sama Theo. Terus menerus. Hahah. Em.. Danisa mana?"

"Dia sakit." Ucapku, ketus.

"Oh, jadi ga punya temen dong sekarang? Udah ya gue masuk kelas dulu. Bye, Ms. Beautiful! Haha"

Ya, itu adalah suara Megan. Dia 'teman'ku saat SMP dulu. Dia selalu berbuat seperti itu kepadaku. Kasar, meremekanku, mengejekku, dan masih banyak lagi kelakuan yang 'tidak baik'nya kepadaku. Dan ketika dia memanggilku "Ms. Beautiful" itu karena aku pernah menang polling cewek ter-cantik seangkatan, dan dia seperti tidak suka karenanya.

_________________________________________________________________________________

"Love means never having to say you’re sorry."
____________________________________________________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar